Tentu saja beda. Saya ada seorang murid yang dari TK A ikut Homeschooling Online saya.
Tiap bulan saya kirimi materi harian untuk stimulasi anak. Dan ibunya rajin melakukan stimulasi.
Stimulasinya ini :
•Tahfidz
•Keislaman
•Kognitif
•Bahasa
•Fisik motorik
•Sosial emosional
Dibentuk dalam satuan kegiatan harian khas anak-anak.
Kemudian setiap 2 x seminggu mereka setor ke saya. Anaknya perform, hafalan Al Qur’an, hadist, doa-doa, nyanyian, tepuk, bercerita, membuat berbagai percobaan sains, membuat ketrampilan tangan.
Sampai sekarang sudah kelas 1 SD di Homeschooling online saya.
Dan anak itu kelihatan menonjol diantara anak-anak yang lain. Dari hafalan, bahasanya, kemampuan kognitifnya ( berfikirnya) semua berkembang lebih pesat dibanding teman-temanya yang tidak distimulasi terprogram oleh orang tuanya.
Kemandirian dan percaya dirimya juga tumbuh melesat dibanding teman-temanya yang lain.
Ya sekali lagi stimulasi yang terprogram dan dilaksanakan secara terus-menerus akan menghasilkan kekuatan kognitif yang unggul.
Ini akan menyebabkan kemampuan tumbuh kembang lainya melejit. Bahasanya, tahfidznya, keislamanya, kemampuan fisik motorik dan sosial emosionalnya.
Berkembang lebih kuat dari anak-anak lain.
Jadi jangan takut kehilangan waktu dan uang untuk melakukan stimulasi ke anak-anak kita bunda.
Mereka akan melejit kemampuanya ketika kita stimulasi dengan sungguh-sungguh.