Sosial Emosional

Bonding, Membentuk Kelekatan Anak Pada Ayah dan Bunda

Sebelum membahas materi “Bonding”, ijinkan saya untuk bercerita sekilas kisah-kisah tentang hilangnya kelekatan ayah anak, ibu anak.

Yang kelihatanya sederhana tapi efeknya luar biasa.

Bagaimana seorang anak yang ketika kecil sangat penurut tiba-tiba diusia 15 tahun berubah menjadi semaunya.

Dengan ayah ibunya berkata kasar, sikapnya semau gue.Susah ditegur.

Telisik punya telisik, karena ayah ibunya sibuk luar biasa.Ayahnya sibuk bisnis ke luar, sehingga untuk bicara dengan anaknya barang 10-15 menit pun tak sempat.

Begitu juga ibunya.Sibuk dengan dunianya.Sehingga untuk sekedar memeluk anak hari itu tidak sempat.

Anak yang setiap hari punya masalah, mungkin senang, gembira, marah, sedih dan kesal, tak pernah punya tempat menumpahkan berbagai emosi negatifnya tersebut.

Menumpuk tiada terperi.Rasa ingin disayangi, diperhatikan, didengarkan tidak pernah mendapat tempat berlabuh.

Yang ada adalah perasaan hampa, kosong, kesepian dan sendiri.

Bayangkan kalau itu terjadi bertahun-tahun pada anak.

Apa akibatanya?

Anak akan merasa jauh dengan ayah dan bundanya.Dan mulai timbulah masalah-masalah anak-ayah, anak-ibu.

Anak sering melawan ayah dan ibunya.Bahkan mungkin ayah dan anak tidak bertegur sapa.

Anak merasa ketika ngobrol dengan ibunya tidak nyambung.Tidak dimengerti.Bahkan tidak jarang anak memukul ibu dan ayahnya.

Kalau sudah seperti itu ayah dan bundanya kebingungan.Apa yang harus mereka perbuat?

Anak, diciptakan Allah dengan berbagai naluri, salah satunya adalah naluri mempertahankan diri dan melangsungkan keturunan.

Penampakanya adalah perasaan marah, sedih, ingin dihargai, ingin disayangi.

Ketika ini tidak terpenuhi maka akan timbul kehampaan, kesepian, kurang kasih sayang.

Bagaimana proses terbentuknya bonding pada anak?

Bonding atau kelekatan mulai terbentuk ketika bayi lahir.Hormon dopamin yang berperan membentuk kebahagiaan akan diproduksi ketika seorang ibu baru melahirkan melihat bayinya.

Akan ada kebahagian pada ibu.Ibu akan termotivasi merawat dan melindungi bayinya.

Hormon inilah yang membentuk bonding pertama kali antara ibu dan anak.

Kemudian ketika ibu menyusui dengan anaknya maka ibu memproduksi hormon oksitosin, yang membuat ikatan antara ibu dan anak menguat.

Bayipun kemudian akan secara alami membentuk bonding dengan ibunya.

Ketika menangis mencari puting susu ibunya, kontak mata dengan ibunya, pelukan, belaian akan membentuk bonding yang alami antara ibu dan anak.

Apa sebenarnya bonding atau kelekatan atau keterikatan anatara anak dan ibu bapaknya? Dalam literatur psikologi bonding sering didefinisikan dwngan keterikatan pada beberapa hari atau minggu setelah kelahiran.

Tapi secara umum definisi bonding adalah ikatan yang kuat antara anak dan orang tuanya.

Bonding ini sangat penting karena akan menentukan pembentukan karakter ketika dewasa.Karena anak dalam proses belajarnya mereka meniru orang-orang yang ada disekelilingnya yang dianggap paling dekat atau bondingnya paling kuat dengan dirinya.Inilah yang akan ditiru anak.

Dan sering terlupakan oleh ayah bundanya dan diusahakan dengan sungguh-sungguh terbentuk.

Seiring kesibukan ayah dan bunda proses bonding ini kadang terabaikan dan tidak diperhatikan serius oleh ayah bunda, seserius ketika mengupayakan pembentukan kecerdasan anak.

Dari kasus-kasus diatas akhirnya menimbulkan banyak masalah hubungan antara ibu-anak, ayah-anak.

Yang semula anak baik, tiba-tiba menjadi pemberontak karena bonding anak yang tidak terbentuk secara sempurna.

Mereka tidak lagi bisa mengungkapkan perasaan-perasaan yang dirasakannya pada orang-orang terdekatnya.

Bagaimana membuat bonding anak tumbuh menguat secara terus menerus?🌹The power of touch and hugs. Kekuatan sentuhan dan pelukan.Sering-seringlah ayah dan bunda memberikan sentuhan dan peluakan kepada putra-putrinya. Ini telah terbukti menjadi senjata ampuh menjalin bonding pada bayi, anak dan remaja.

Melalaui belaian dan pelukan anak akan tumbuh dengan nutrisi yang kaya akan kasih sayang, sehingga mereka akan tumbuh menjadi anak-anak yang peka dan penuh kasih kepada sesama.

🌹Komunikasi yang hangat. Cara ampuh membentuk bonding adalah berbicara dari hati ke hati antara anak dengan ayah bunda.

Dengarkan ketika mereka mengungkapkan kesedihan, kegembiraanya, marahnya, dan tanggapi dan arahkan dengan baik.

Dukung mereka, motivasi. Jangan sampai kesibukan ayah bunda membuat mereka tidak didengarkan.

Atau terjadi listening syndrome, atau syndrome separuh mendengarkan.Orang tua tidak sepenuhnya mendengarkan apa yang dikomunikasikan anak, karena sibuk melakukan aktifitas lain, memasak, main gadget, menyetir.Ini bisa mengakibatkan anak merasa tidak diperhatikan.

🌹Bermain bersama. Bermain bersama ayah bunda akan membuat anak merasakan kegembiraan dan kebahagiaan. Sehingga mereka merasa diperhatikan.

🌹Rutinitas sehari-hari.Rutinitas ini bisa memandikan, memakaikan baju , mengantar ke sekolah, menyiapkan sarapan,dll.

Anak akan menyadari dan merasakan kehadiran dan kasih sayang orang tua, sehingga bonding akan menguat.

🌹Mengajarkan agama pada anak.
Ketika ayah bunda mengajarkan agama pada anak, mengenalkan untuk mencintai Allah, Rasulnya, Kitabnya, alhlak yang baik, pembiasaan ibadah, berpakaian yang menutup aurot otomatis ayah bunda akan menjadikan dirinya contoh.

Anak akan meniru apa yang dilakukan orang tua dan menjadikanya sebagai tingkah lakunya.

Ini akan membentuk bonding yang kuat pada anak.

Buat program yang berkesinambungan dan berencana, dari lahir, batita, balita pra baligh sampai baligh.

Ini akan meninggalkan ikatan atau bonding luar biasa pada anak.

Karena orang tua mengawal mereka dengan program yang rinci.

🌹Persiapan masa baligh.
Ayah bunda juga harus mempersiapkan masa baligh anak dengan serius sehingga tetap bisa menjaga bonding dengan anak ketika memasuki masa remaja.

Masa baligh adalah masa dimana anak sudah harus kita persiapkan siap melaksanakan seluruh aturan-aturan Allah secara menyeluruh.

Disisi lain lingkungan disekitar anak mempengaruhi anak dengan target bisnis pornografi dan narkoba, belum ancaman LGBT yang merajalela.

Siapkan apa yang harus dilakukan ketika pubertas, tentang haid, mimpi basah, menjaga tubuhnya, berpakaianya, memisahkan tempat tidur, pergaulanya.
Jangan hanya fokus di akademis.

Ketika ini dikawal dengan baik oleh ayah bunda, maka anak akan menjadikan ayah bundanya sebagai figur tempat mereka mencontoh tingkah laku.Tempat mereka curhat dan menyelesaikan masalah mereka.

Sehingga bonding yang terbentuk akan kuat.

🌹Aturlah teknologi.
Ketika gadget merajalela, maka orang tua harus jeli, kapan anak diberi gadget. Apakah usia SD atau SMP.Dan berapa jam mereka boleh memegang gadget. Serta untuk kepentingan apa.

Ini harus jelas batasanya.Agar anak tidak kecanduan gadget sejak dini.

Jangan sampai untuk membuat anak diam mereka diberi gadget. Ini akan membuat masalah baru pada anak. Dan membuat bonding anak-ortu melemah.

🌹Kekompakan ayah bunda.
Keharmonisan hubungan ayah bunda saat ini akan akan menentukan kekuatan bonding pada anak.

Keluarga yang harmonis akan memberikan kasih sayang yang melimpah dan membuat bonding yang kuat pada anak.

Demikian juga jika keluarga tidak harmonis ini akan membuat anak mempuanyai ikatan yang lemah dengan ayah ibunya.

Sehingga mereka akan mencari orang lain untuk memenuhi bejana kasih sayang mereka. Mereka mencari dengan berpacaran, dengan seks bebas, narkoba. Karena kehampaan yang tiada tertahankan.

Jadi ayo ayah bunda kita mulai benahi pembentukan bonding pada anak kita sebelum semuanya terlambat.

Agar diakherat nanti kita siap ketika ditanya Allah, bagaimana kita mendidik anak-anak kita.

Karena anak tidak hanya perlu kita asuh didunia.Tapi diakherat harus kita pertanggung jawabkan dihadapan Allah.

Zulfa Alya

Penulis buku Parenting, Homeschooling, buku anak berkebutuhan khusus dan buku anak.
Coach dan trainer parenting.

11 Comments

  1. Alhamdulillah sy bisa membaca ini. Sy jadi respect dgn blog ini. Semoga keluarga kami baik-baik saja.

    Saat baca ini. Ini semua bi idznillaah. Sy jadi tau.

  2. Bagus….Semoga kita termasuk yang menjalankan amanah sebagai orang tua dengan baik. …

  3. Bounding antara orang tua dan anak memang harus selalu ada agar kelak anak-anak tumbuh dengan baik. Terima kasih sudah mengingatkan.

  4. Keren tipsnya mbak. Saya pun sedang berusaha membangun bonding anak ini dengan baik

    1. Zulfa Alya says:

      Thanks mb

  5. MasyaAllah … Peran orangtua memang sangat besar dalam menentukan kedewasaan psikis mereka nanti. Aku paling suka momen mendengarkan anak bercerita. Kejadian apa yang dialami di sekolah, di rumah saat mama nggak ada, apalagi cerita saat mereka masih bayi dulu. Sebaliknya, mereka juga suka minta aku bercerita bagaimana aku dulu saat seusia mereka. Nanti kami tertawa-tawa, berpelukan, aih … MasyaAllah … Semoga senantiasa Allah mampukan menjaga amanah dari-Nya. Aamiin.

    1. Zulfa Alya says:

      Makasih mb

  6. Terkadang orang tua lupa membersamai anaknya saat beranjak remaja. Padahal itu adalah masa kritis anak ya, bun. Makasih banyak ya bun sharingnya. Ini mengingatkan saya akan tanggung jawab pada anak anak yang mulai beranjak remaja.

    1. Zulfa Alya says:

      Benar sekali

  7. Wah lengkap ulasannya mbak, bagus babget…

    1. Zulfa Alya says:

      Makasih mb

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *