Sosial Emosional

Emotional Abuse

Saya dulu heran kok bisa ya kekerasan yang terus menerus dilakukan pada fisik seseorang membuat terjadi gangguan pada otaknya.

Bisa jadi Psikopat atau berkepribadian ganda, Skizofrenia atau gila, bahkan gangguan proses berfikir.

Saya baru ngeh, ketika membaca sekian banyak literatur tentang Emotional Abuse.

Mungkin istilah diatas belum terlalu populer dikalangan masyarakat. Tapi sebenarnya, kejadianya sangatlah banyak disekeliling kita.

Apa itu Emotional Abuse? Emotional Abuse sering di sebut dengan kekerasan emosional.

Kekerasan emosional ini bisa berupa upaya seseorang menakut-nakuti, mengendalikan, mengisolasi, mengeksploitasi, meneror, mengabaikan, merusak orang lain lewat kata-kata atau tindakan.

Kemudian, bagaimana kekerasan fisik dan kata-kata tersebut bisa merusak otak manusia?

Bagaimana prosesnya? Ini yang akan kita bahas.

Begitu seseorang termasuk anak mengalami kekerasan emosional maka akan membentuk stres.

Kalau stress ini berkepanjangan, akan membuat bagian otak di hipotalamus melakukan respon. Mengeluarkan hormon Kortisol.

Kadar Kortisol yang tinggi dan terus menerus keluar maka akan memberikan efek pada Otak.

Demikian juga Otak di Amygdala yang berfungsi mengatur rasa takut juga akan mengeluarkan hormon Kortisol.

Kadar Kortisol yang tinggi ini akan menyebabkan gangguan pada Otak di bagian Hipocalamus.

Otak bagian Hipocalamus berfungsi untuk mengatur fungsi belajar, memori, kontrol stres. Fungsi tersebut akan terganggu.

Hormon Kortisol ini akan menyebabkan Otak mengecil. Sehingga sambungan di Otak akan menciut.

Akhirnya akan membuat kesulitan belajar, mengingat sesuatu dan mengambil keputusan.

Kadar Kortisol yang berlebih dalam otak juga menyebabkan area yang bertanggung awab pada konsentrasi, pengambilan keputusan dan interaksi sosial menciut.

Sehingga semakin kesulitan belajar dan mengingat sesuatu.
Dan meningkatkan depresi dan Alzheimer.

Kita bisa melihat kasus berikut. Seorang ibu yang hamil dan mengalami kekerasan terus-menerus dalam hidupnya.
Sampai menderita Skizofrenia ringan. Atau gila ringan.

Ini akibat meningkatnya hormon Kortisol pada diri ibu akibat kekerasan yang diterima ibu terus menerus.

Sehingga mengakibatkan gangguan pada area hipocalamus. Kemampuan belajarnya menurun demikian juga kemampuan mengambil keputusan.

Ibu ini akhirnya mengalami delusi. Tidak bisa membedakan hayalan dan kenyataan karena kemampuan belajarnya terganggu. Sehingga mengakibatkan mengindap Skizofrenia.

Demikian juga kasus seorang anak. Yang dia dari kecil mengalami kekerasan fisik. Dipukul, ditampar, dipermalukan. Ketika terjadi dalam jangka panjang akan membuat hormon Kortisol terus menerus keluar.

Sehingga membuat bagian Hipocalamus mengkerut. Bagian untuk mengontrol belajar dan pengambilan keputusan terganggu. Sehingga kemampuan berfikirnya akan mengalami gangguan serius.

Pengontrolan emosi juga akan terganggu. Anak mudah emosi, meledak-ledak dan bahkan melakukan kekerasan terjadap orang lain.

Tidak menutup kemungkinan anak ini akan mengalami gejala Skizofrenia bahkan sampai mengalami gejala Psikopat. Bagaimana mengatasi Emotional Abuse?

🌸Kasih sayang kepada anak. Agar anak selalu merasa disayangi dan dihargai. Limpahan kasih sayang ini akan membuat hormon Kortisol tidak keluar secara berlebih. Yang keluar adalah hormon Serotonin yang akan membuat seseorang bahagia dan merasa senang. Bagaimana pola asuh yang salah pada anak bisa dibaca disini

🌸Ajarkan nilai agama.
Ini akan membuat seseorang akan memilih jalan kebaikan dalam dirinya. Sehingga terus menerus berada dalam kebaikan.

Kalaupun menghadapi kesulitan maka anak akan tetap dalam kebaikan, karena mereka memberi benteng kesabaran pada dirinya.

🌸Berolah raga, dengan berolah raga tubuh akan menjadi bugar, sehingga tubuh bisa mengeluarkan hormon Endorfin. Hormon Endorfin bisa menimbulkan perasaan bahagia. Sekaligus menekan hormon Kortisol penyebab stress dan depresi.

🌸Melakukan kegiatan dengan terencana dan teratur sehingga terhindar dari stress dan depresi.

Jadi memang kasih sayang melimpah dari orang tua itu penting. Pendidikan yang baik itu penting.

Agar tidak terjadi Emotional Abuse yang berujung pada gangguan kejiwaan dan fisik anak.

Zulfa Alya

Penulis buku Parenting, Homeschooling, buku anak berkebutuhan khusus dan buku anak.
Coach dan trainer parenting.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *