Apa itu hiperaktif?
Hiperaktif adalah anak yang punya perilaku sangat aktif, bergerak tanpa henti dan sulit berkonsentrasi.
Hiperaktif sering disebut ADHD atau Attension Deficit Hyperaktivity Disorder.
Apa penyebab ADHD?
Penyebabnya adalah gangguan fungsi otak terkait dengan inhibisi atau fungsi rem pada otak.
Anak-anak yang mengalami gangguan inhibisi ini tidak mampu membedakan rangsang.
Mana yang harus direspon dan mana yang tidak. Dan juga gangguan perhatian.
Bisa juga karena trauma otak karena kesulitan parah saat melahirkan.
ADHD bisa dibedakan dari beberapa gejala berikut:
🍒Attention Disorder atau gangguan perhatian.
Anak tidak mampu menyeleksi perhatian.
Mana yang harus diperhatikan dan mana yang tidak, tidak dapat diseleksi. Atau juga perhatianya berubah-rubah tidak bisa fokus.
Atau mengalami “day dreaming episode”. Episode bengong.Anak seperti melayang dan lepas dari dunia sekelilingnya.
🍒Planning Disorder atau Gangguan perencanaan perencanaan ini akan menimbulkan gangguan kognitif.Tidak bisa berfikir runut dan teratur. Anak berperilaku sangat aktif dan marah berlebihan atau tidak terkendali.
Ini juga menyebabkan anak akan sulit bergaul karena perilaku yang sangat emosional.Karena kemampuan untuk berfikir runutnya tidak ada maka sering juga mengalami masalah dalam bicara.
🍒Motoric Hyperactivity.
Anak ini akan sangat aktif, banyak gerak dan tidak pernah lelah. Anak juga akan mengalami gangguan dimotorik halusnya.Karena gerak yang berlebihan.
🍒Kognitif Disorder atau gangguan kognitif.
Anak mengalami gangguan pandang ruang sehingga anak tidak mampu mengamati sesuatu dengan detail.
🍒Sleeping Disorder atau gangguan tidur.
Anak bisa mengalami sulit tidur atau kalau sudah tidur tidak bangun-bangun. Ini disebabkan adanya gangguan pada pengaturan tidur.
🍒Conduct Disorder atau gangguan perilaku.
Anaknya agresif,banyak gerak, emosional, dan antisosial atau sulit bergaul.
Bagaimana cara mengatasi anak hiperaktif?
Biasanya untuk mengatasi anak hiperaktif, bisa dilakukan dengan terapi.
Tetapi sebelum terapi, ternyata peran keluarga bagi anak hiperaktif sangat penting.
Penerimaan apa adanya anak hiperaktif dan kesungguhan orang tua melakukan terapi untuk tumbuh kembang anak akan membuat anak berkembang pesat, meski tidak sepesat anak normal. Juga kasih sayang kedua orang tuanya.
Bisa dilakukan beberapa terapi berikut ini:
🍒Terapi perilaku
🍒Terapi okupasi
🍒Terapi sensori integrasi
🍒Terapi wicara
🍒Terapi perilaku adalah terapi yang bertujuan menghilangkan perilaku2 yang tidak baik dan membangun perilaku-perilaku yang baik.
Agar anak bisa bersosialisasi secara wajar.
Misal
Untuk menghilangkan agresif, marah berlebihan atau tantrum, memukul, teriak, kencing sembarangan, tidak mampu bersosialisasi, kontak mata kurang, dll.
Biasanya terapos akan melakukan observasi kemampuan anak, membuat rencana program pelatihan tingkah laku 3-6 bulan.
Membuat terapi 6 kemampuan dasar.
🌸Kesiapan belajar, misal kontak mata, duduk tenang,dll
🌸Motorik kasar dan halus ( Berlari, melompat, memegang pensil,dll)
🌸Bahasa dan kognitif ( kemampuan memahami sesuatu)
🌸Kemampuan bermain
🌸Kemampuan sosialisasi
🌸Kemampuan membantu diri sendiri.
🍒Terapi Okupasi
Adalah terapi yang bertujuan untuk penyembuhan terhadap anak yang memiliki kelainan fisik dan mental.
Terapi ini tidak hanya aktifitas fisik, tapi juga mengembangkan intelektual atau kognitif, sosial emosional, mampu mengurus diri sendiri secara sederhana, mampu berkomunikasi meski sederhana, memiliki skill untuk bekal kehidupan dimasa depan.
🍒Terapi Sensori Integrasi.
Yaitu terapi untuk memperbaiki fungsi otak anak, sehingga anak mampu menyesuaikan diri dengan lingkunganya dan perilakunya membaik.
Dengan memperbaiki fungsi otak ini diharapkan dapat meminimalisir gangguan perilaku karena kelainan fungsi saraf otak.
Terapi ini adalah terapi pelengkap dari terapi lain.Makanya dilakukan selalu berdampingan dengan terapi yang lain.
Otak akan memproses informasi berdasar fakta yang dicerap melalui indra.Apakah indra pendengaran, penglihatan, penciuaman, perasa atau peraba.
Pada anak yang mengalami gangguan fungsi otak, alat-alat indranya, serabut2 syarafnya dan jaringan sarafnya sering mengalami gangguan, sehingga daya cerap atau sensornya bermasalah sehingga tidak sempurna menyampaikan informasi ke otak anak.
Pada terapi Sensori Integrasi, anak diberi aktifitas permainan yang menyenangkan yang akan menstimulasi panca indranya agar aktif.
Diharapkan dengan terapi SI ini anak akan memperlihatkan respon yang baik. Kemudian diberikan stimulasi aktifitas bermain yang sedikit demi sedikit lebih sulit.
Yang akan mengembangkan sistem pengolahan informasi di otak pada anak menjadi lebih baik.
🍒Terapi Wicara
Adalah terapi yang diberikan kepada anak untuk melatih kemampuan komunikasi anak secara verbal dengan media bahasa.
Anak-anak hiperaktif ada yang mengalami gangguan bicara atau lambat bicara (speech delay) atau berbicara terus menerus tak henti henti tetapi tidak jelas pembicaraanya.
Ada 3 tahapan yang akan dipakai dalam terapi wicara:
🌸Terapi propilatic pre speech
Yaitu terapi untuk mengembangkan awal pengucapak huruf dan kata.Dimulai dengan melatih mendengar dan mengucap huruf dan kata.
Misal
Ba-ba-ba
Bi-bi-bi
🌸Terapi etiologic
Yaitu terapi untuk meningkatkan kemampuan bicara anak dengan menyusun kalimat.
Misal
Aku bangun
Aku tidur
Dll
🌸Tahap Symptomatic
Yaitu anak memahami makna kalimat. Dan bisa mengucapkan keinginanya dengan bahasa yang lengkap.
Contoh
Ingin minum, tidak hanya berkata, “Minum”
Tapi berkata, Aku ingin minum.
Nah, dengan 4 terapi tersebut diharapkan anak hiperaktif akan menunjukan perilaku yang lebih baik, berkembang kognitif, bahasa, sosial emosional dan motoriknya.