Membuat Bunga Dari Rautan Pensil
Kreatifitas Anak

Membuat Stimulasi Kreatif Untuk Anak Usia 0-3 Tahun

Membuat Bunga Dari Rautan Pensil
Arsip pribadi

Stimulasi kreatif pada anak usia 0-3 tahun adalah bagaimana orang tua membuat stimulasi pada lima panca indra anak sehingga akan berkembang secara optimal.

 

Sebelum kita membahas membuat stimulasi  kreatif usia 0-3 tahun, maka kita harus mengenali dulu sebenarnya seperti apa karakteristik anak usia 0-3 tahun.

Karakteristik anak usia 0-3 tahun:

🍒Anak usia 0-1 tahun disini otak anak punya milyaran sel yang satu dengan yang lain belum tersambung.Sehingga belum terjadi aktifitas berfikir.

Melatih 5 panca indra akan membuat sambungan-sambungan sel saraf atau synap terbentuk.

Berkomunikasi dengan isyarat, tangisan, ocehan, ekspresi emosional.

🍒Anak usia 1-2 tahun.

Sudah mengeluarkan bunyi 1-2 kata.Dengan bunyi yang berbeda-beda.Kadang belum jelas bunyinya.Meniru dan mengulang dari apa yang dia lihat dan dengar.

Mulai berlatih berjalan.Aktif mengeksplorasi apa yang ada disekelilingnya.

🍒Anak usia 2-3 tahun.

Mampu mengucapkan beberapa kalimat sederhana yang terdiri 2-3 kata.

Melakukan gerakan yang lebih aktif.Berjalan, jongkok, melompat, melempar.

Yang perlu diperhatikan ketika kita membuat stimulasi kreatif adalah:

🌸Stimulasi itu perlu diulang2 agar anak menguasai.Karena otak anak sedang dalam masa pembentukan sambungan2 antar sel.Jadi perlu pengulangan2.

🌸Hentikan kalau si kecil sudah tidak tertarik, bingung atau kurang perhatian.

🌸Usia 1-3 tahun biasanya konsentrasinya baru sekitar 5-7 menitan.Jadi usahakan stimulasi atau permainan kreatif selesai dalam rentang waktu itu.

Stimulasi dilakukan kepada 5 panca Indra anak.

🍒Stimulasi pendengaran.

Bisa dilakukan dengan bermacam-macam latihan mendengar dan bicara.

Diperdengarkan berbagai macam bunyi dan suara.Bisa mendengarkan bunyi benda-benda atau cerita, atau mendengarkan tahfidz Al Qur’an.

Ini akan membuat indra pendengaran peka.Sekaligus anak menyimpan informasi 1 di otak.

Meskipun anak belum merespon.

Anak juga dilatih bicara dengan memperkenalkan nama benda yang ada disekeliling anak.Dan membuat kalimat sederhana yang terdiri dari 1-2 kata.

Contoh stimulasi mendengar:

🌸Dibacakan cerita apakah cerita keislaman.

🌸Satu surat pendek Al Qur’an diganti satu minggu sekali.

🌸Diperdengarkan kalimat thayyibah.

🌸Diperdengarkan berbagai nama benda.

Stimulasi melihat.

Bisa dilakukan dengan berbagai macam permainan yang mengasah kemampuan mata.

Dikenalkan berbagai macam warna, melihat berbagai macam benda.Sehingga mata anak akan peka.

Contoh stimulasi melihat:

🌸Diperlihatkan berbagai warna benda.

🌸Diperlihatkan  berbagai bentuk benda.

Stimulasi meraba.

Anak dilatih menggerakan kaki, tangan dan badanya.Sehingga anak bisa membedakan panas, dingin, kasar, halus dan trampil menggerakan kaki dan tangannya.

Contoh stimulasi meraba:

🌸Diperkenalkan berbagai permukaan. Baik kasar, halus, bintik-bintik, dll.

🌸Merarasakan panas, dingin dengan indra perabanya.

🍒Stimulasi perasa.

Dikenalkan berbagai macam rasa manis, asam pahit dll.

Setelah anak mulai MPASI atau Makanan Pendamping ASI maka anak bisa dikenalkan berbagai macam rasa.Bisa dari buah, sayur dll.

🍒Stimulasi pembau.

Mengenal berbagai macam bau.Apakah bau harum, bau jeruk, bau kopi, bau pisang, dll.

Usia ini dinamakan usia golden age atau usia emas anak.

Anak mulai membentuk sambungan-sambungan antar sel. Serabut otak terbentuk antara sel satu dengan yang lain. Inilah awal pembentukan kecerdasan dasar anak.

Semakin anak diasah menggunakan sesuatu maka sambungan antar selnya menebal. Semakin tidak diasah maka sambunganya akan menipis dan hilang.

Maka orang tua perlu membuat program yang terencana dan terprogram. Dari kurikulum dan satuan kegiatan harian. Agar kreatifitas anak melejit.

Zulfa Alya

Penulis buku Parenting, Homeschooling, buku anak berkebutuhan khusus dan buku anak.
Coach dan trainer parenting.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *